Rabu, 28 Mei 2008

Tambah dikuliti, semakin seksi

Ada beragam alasan orang tega “memperkosa” pisang, lantaran buahnya panjang melengkung dan sering dijadikan santapan penutup makan. Daunnya, selain dipakai pincuk (bungkus) juga bisa menjelma sebagi paying ~pilihan kepepet disaat hujan menghadang satu karena batangnya~.yang di samping baik bagi tumbuh kembangnya lumbicus rubellus, dapat juga dimanfaatkan jadi rakit buat penyelamat manakala banjir datang menjelang.

Biasa karena kelihaian lainnya yang amat diluar sugaan, yaitu pelengkap ritual resesi budaya. Mulai perkawinan sampai kematian, dari sekadar susuguhan bagi Dewi Sri hingga persembahan buah Nyi Roro Kidul; ”penggembira” sebuah pentas kesenian ~Paling tidak~ kang Asep Sunandar Sunarya, dalang beken dari tarar duanda, sering menancapkan wayang – wayangnya pada batng pisang saat pertunjukan atau yang lebih dari itu.

Padahal, barangkali cukup semenel kalimat saja untuk melukiskan kehebatanya “tambah dikuliti semakin seksi”.

Tidak ada komentar: